Penyakit hipertensi dalam kehamilan selalu dihubungkan dengan kelainan metabolik yang bervariasi yang diketahui sebagai faktor resiko penyakit kardiovaskuler. Peningkatan IMT sebelum hamil dihubungkan dengan berbagai komplikasi dalam kehamilan termasuk peeklampsia juga berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas karena penyakit kardiovaskuler. Namun, hubungan antara IMT dan hipertensi dalam kehamilan dengan mortalitas tidak terlalu jelas. Dalam penelitian ini diperiksa hubungan antara IMT sebelum hamil, hipertensi dalam kehamilan dan kematian maternal.
Pada penelitian ini dianalisis data dari wanita Jerusalem yang melahirkan dalam tahun 1975 – 1976 dan ditanyakan berat badan dan tinggi badan mereka sebelum hamil. Penyakit hipertensi pada kehamilan disini yaitu hipertensi dalam kehamilan dan preeklampsia.
Analisis final dibatasi pada wanita yang hidup sampai tahun 1978 dan siapa yang data IMT sebelum hamilnya diketahui (n=13,722). IMT < 18,5 kg/m2 adalah berat badan kurang, 18,5 – 24,9 berat badan normal, 25 – 29,9 berat badan lebih, ≥30 obesitas. Hipertensi pada kehamilan ini didefinisikan sebagai riwayat preeklampsia atau hipertensi dalam kehamilan dalam indeks masa hamil dan setelah hamil.
Peserta yang hidup ini disaring pada 1 Januari 2005. Kemudian kami menyusun 2 model yaitu wanita yang bertahan hidup < 15 tahun dan wanita yang bertahan hidup > 15 tahun.
Dibandingkan dengan wanita dengan berat badan normal sebelum hamil, mereka yang kelebihan berat badan menunjukkan peningkatan 143%. Sesuai dengan umur, rasio resiko pada 4 kelompok ini adalah 1.05 (95% CI, 0.73-1.53), 1(kelompok referensi), 1.42 (1.10-1.83), dan 2.43 (1.61-3.68).
Kemudian kami membuat 2 model dari peserta yang bertahan hidup setelah hipertensi pada kehamilan : pertama untuk follow-up selama 15 tahun pertama, kedua follow-up setelah 15 tahun. Pada 15 tahun pertama setelah persalinan, tidak ada perbedaan yang signifikan yang dicatat dari pasien yang pernah mengalami hipertensi pada kehamilan dengan yang normal (rasio resiko menurut umur, 1.05 (95% CI, 0.49-2.27); rasio resiko menurut umur dan IMT, 1.14 (0.42-2.49). Setelah 15 tahun follow-up, penurunan yang signifikan angka keselamatan tampak pada wanita yang pernah mengalami hipertensi pada kehamilan dengan yang tidak. Rasio resiko menurut umur untuk mortalitas setelah hipertensi pada kehamilan, sesuai umur Ibu, adalah 1.94 (1.42-2.67).
Hasil ini tetap signifikan, walaupun sedikit berkurang, setelah ditambahkan IMT sebelum hamil pada model (rasio resiko, 1.65 (1.19, 2.79).
Penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan IMT berhubungan dengan peningkatan resiko hipertensi pada kehamilan dimana hipertensi pada kehamilan ini berhubungan dengan meningkatnya mortalitas maternal pada mereka yang hidup lebih dari 15 tahun. Rasio resiko mortalitas setelah hipertensi pada kehamilan tetap signifikan, walaupun sedikit menurun setelah ditambahkan IMT, yang berarti IMT juga berpengaruh, tapi tidak sepenuhnya menjelaskan, meningkatnya mortalitas. Peningkatan IMT sebelum hamil berhubungan dengan meningkatnya mortalitas maternal setelah menderita hipertensi pada kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar